Pengikut

Rabu, 25 Juli 2018

Saat sedih

Saat sedih,
Kau merasa tertimpa hal paling menyakitkan yang ada di muka bumi ini
Kau merasa tidak akan pernah ada yang mengerti
Namun,
coba perhatikan sekitarmu
coba kau tengok sampingmu
Saat sedih,
Kau cenderung menutup dirimu
Kau cenderung melampiaskan amarah hanya pada dirimu
Namun,
Jika kau lihat lebih dalam lagi
Jika kau dengar lebih jauh lagi
Kau akan mengerti,
Masih ada orang yang mau menopang kegundahanmu
Masih ada orang yang bersedia menghiburmu
Mungkin awal akan terasa semu
Tapi rasa sedih akan perlahan membuntu
Karena mulai terbiasa untuk kembali tertawa
Seperti sedia kala
Jangan kau tutupi kepedulian sekitar akan dirimu hanya karna kau sedang terhalang kabutnya rasa sedih itu

Bahagiaku

Mimpiku adalah bahagia dengan cara sederhana.
Entah ditemukan atau menemukan
Entah memilih atau dipilih
Entah menjatuhkan atau membangun hati

Yang pasti dengan memiliki seseorang yang aku yakini hatinya punya ku, aku sudah sangat bahagia..

Ku ingin merajut hidup bersamanya..

Yang dengannya aku merasa tenang dan nyaman..
Yang dengannya aku dapat mengerti dan dimengerti..
Yang dengannya aku bisa tersenyum bahkan dengan hal konyol akibat ulahnya
Yang dengannya aku bisa tertawa bahkan dengan candaan receh sebab olehnya
Yang dengannya sudah tidak ada lagi keraguan karna mencinta
Yang dengannya sudah memenuhi ruang dihati untuk mencinta
Yang dengannya seakan aku telah melihat masa depan begitu sempurna nya
Yang dengannya seakan aku telah merasakan impianku tentang hidup berromansa
Yang bersamanya aku bisa luas bercerita tentang hariku tanpa sadar bahwa ia telah letih mendengar ocehan ku hingga tertidur di pangkuanku
Yang bersamanya aku bisa tumpahkan semua kegundahan hati karna merasa dilucuti oleh dunia ini tanpa sadar pundaknya telah basah oleh linangan air mataku
Yang bersamanya aku bisa menata arah hidup
Yang bersamanya aku bisa berharap akan surga Sang Ilahi

Dibalik semua mimpi indahku akupun mengerti, jika suatu saat Sang Maha Penyayang telah menjadikan ia dan aku menjadi kami maka jadilah kami sepasang insan yang,,

Yang kami pernah terluka dan dilukai
Yang kami pernah ditinggalkan atau meninggalkan
Yang kami pun punya kisah tersendiri dimasa silam
Yang kami pun pernah terperangkap dengan fana nya dunia saat masa kelam
Yang kami pun telah mampu bercerita diatas semua kenangan pahit dan dapat saling bersyukur karna telah memiliki

Untukmu lelaki ku, calon imam dalam hidupku
Semoga kini kamu selalu ada dijalan Allah dan selalu dalam lindungan-Nya
Semoga setiap langkahmu akan selalu mendekat pada hal kebenaran
Semoga kelak kita dapat bertemu dalam skenario terindah rancangan dari Sang Pencipta
Semoga kamu mengerti apa yang kini aku ungkapkan, aku ingin kamu merasakan apa yang selalu jadi pengharapanku
Yang bersamaku kamu mampu menjadikanku rumah dari lelahnya tualang
Yang bersamaku kamu mampu mendekapku dari letihnya berpetualang
Yang bersamaku kamu pun mempercayai jikalau aku mampu menjadi madrasah utama bagi keturunanmu kelak
Yang bersamaku kamu pun dapat menata hidup dengan sebegitu elok
Yang bersamaku kamu pun menyadari jikalau akulah separuh dari tulang rusukmu
Yang bersamaku kamu pun mengerti jikalau aku terlahir memang untuk bertakdir denganmu
Yang bersamaku kamu pun merasa dicintai dan memcintai
Yang bersamaku adalah juga bahagiamu..
Sesederhana itu kebahagiaan untukku dan untuk dirimu..
For My Future Husband ♥

Kamis, 05 Oktober 2017

Remaja

Ketika manusia terlahir di dunia kita sungguh lemah dan tak berdaya serta putih bersih bagai kertas putih yang begitu polos.
Saat manusia mulai merasa kalau dirinya hidup, seluruh pertanyaan akan tanda tanya hidup selalu menghiasi hari-harinya
Dan ketika pertanyaan kesatu terjawab maka akan timbul pertanyaan kedua ketiga dan seterusnya..
Namun pada saat tanya nya tak pernah terjawab akan di waktu depan kelak dia akan menjadi manusia yang malas, penakut,

Saat dia mengerti cinta

Sore itu dikala hujan begitu mendadak turun aku pun segera berlari mencari tempat untuk meneduh paling dekat tapi ketika aku sudah sampai rasanya semua terlambat karna tubuh ku sudah kuyup karna

Sabtu, 26 Maret 2016

Tanda Tanya Hidup



Aku bukanlah seorang yang mempunyai pemahaman tinggi dalam hidup ini
Tiap kali aku belajar memahami dengan orang yang lebih tua
Aku justru melihat mereka tak sebaik yang ku fikirkan
Memainkan duniawi atas nama agama
Sungguh dunia sudah berada di akhir zamannya
Sering kali aku mendapati seorang guru yang justru menyuruh murid nya untuk terjun ke jurang
Dan seorang ustadz yang memaksa jamaah nya meminum racun
Sementara aku hanya melihat dan tak mengerti apa yang bisa ku cerna
Merasa terasingkan dari semua orang yang berada di dalam sana
Membuat ku tak berdaya dalam kebingungan ku sendiri
Rasanya di zaman seperti sekarang ini, sudah tidak ada lagi yang bisa di percaya
Entah orang lain bahkan diri sendiri mereka selalu meninggalkan meskipun dalam kegelapan
Mencari ketenangan jiwa bukanlah tentang mencari panutan yang harus di contoh
Mencari arti kehidupan adalah tentang diri sendiri dengan pedoman hidup yang di pegang teguh

Harga untuk Kebahagiaan



Berapakah harga yang patut dibayarkan untuk sebuah kebahagiaan?
Menurut sebagian orang kebahagiaan adalah penghidupan
Namun untuk yang lainnya membicarakan tentang kebahagiaan hanyalah sebuah omong kosong
Mereka yang selalu tertawa bermanjakan waktu yang mengasihinya
Selalu bisa merengkuh sang mentari dalam genggamnya
Tak perlu meringis untuk membuat kesenangan berpihak kepadanya
Mendapatkan segala kemudahan hanya dengan tunjuk jari
Mereka tak perlu berfikir bagaimana kebahagiaan akan meninggalkan darinya?
Karena kebahagiaan akan menyelimuti setiap orang yang di kehendakinya
Lalu bagaimana dengan orang lain yang selalu di rundung kenistaan
Seakan kebahagiaan menutup mata untuk melirik seseorang di belakangnya
Kebahagiaan hanya bersedia menerangi orang-orang yang berada dekat dengannya
Yang menurutnya telah memperjuangkan dirinya sendiri
Sedangkan orang yang dibelakang kebahagiaan itu sendiri dianggapnya sebagai seorang pecundang
Yang tak berhak mendapatkan sebagian dari dirinya itu
Tapi kebahagiaan itu sudah salah mengenal dirinya sendiri
Dia lah yang tak mau menoleh kebelakangnya walau hanya sekejap saja
Dia tak mengerti bagaimana lelahnya orang itu mengejarnya sepanjang hidupnya
Seakan tak peduli dengan kesakitan yang di derita orang itu
Sang kebahagiaan justru selalu bersifat congkak untuk setiap orang yang tak mengenalnya dengan baik
Tak peduli pula bagaimana kebahagiaan mengacuhkan orang itu
Dia tetap berlari hingga kakinya dipenuhi dengan luka
Berharap suatu saat sang kebahagiaan dapat menoleh ke dirinya walau hanya sedetik
Bagaikan orang yang paling bodoh hingga dia menyadari bahwa sebuah kebahagiaan adalah sebuah omong kosong
Tak kan percaya dengan perkataan manusia manusia tentang kefanaan kebahagiaan yang di terima nya
Dia kini telah menyerah mengejar kebahagiaan itu sendiri
Dirinya kini telah terbelenggu oleh rantai yang dinamakan takdir
Takdir yang membawanya menjadi acuh terhadap kebahagiaan
Yang bisa dia lakukan hanyalah menikmati setiap hembusan nafas dalam tubuhnya
Agar sang kebahagiaan tak bermaksud merenggut pula dari dirinya
Namun jauh dalam lubuk hati orang itu
Dia masih terus berharap bila kebahagiaan dapat murah hati untuk berkenalan dengannya
Karena dia selalu menganggap bila kebahagiaan adalah sebuah keindahan
Yang selalu menjadi mimpinya sepanjang nafasnya berhembus

Manusia



Langit tak perlu berkata bahwa dirinya tinggi
Matahari tak perlu berbicara bila sinarnya abadi
Pelangi tak perlu menjelaskan bila dirinya indah
Alam tak perlu mengungkapkan bahwa dirinya sangat kaya
Allah Sang Pencipta saja tak perlu meyakinkan manusia bila hanya Diri-Nya lah yang Maha Sempurna
Lalu mengapa masih ada manusia yang bersikap seakan dirinya paling sempurna?
Bukankah kesempurnaan hanya milik Sang Malik?
Pantaskah manusia mengganggap kalau dirinya paling baik?
Mengapa masih ada manusia yang mengadahkan dahu ketika berjalan?
Bukankah seharusnya merundukkan mata?
Agar mengerti jika kita berasal dari apa yang kita injak
Seorang manusia haruslah
Tetap membumi walaupun telah berada di atas langit
Tetap tersenyum meskipun dapat menyaingi pesona sinar matahari
Tetap tertawa walaupun hidup tak seindah pelangi
Tetap merendah meskipun tak sekaya bumi